0274 - 773 558
skb_kulonprogo@yahoo.com
Jl. Ki Josuto, Wates, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta 55651
blog-img
29/03/2022

Pilihan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Mulai Tahun Ajaran 2022/2023

Pengelola | Pendidikan

Akhir semester gasal atau awal semester genap tahun 2022 ini, para pelaksana pendidikan, pengelola sekolah dan terlebih khususnya para pendidik dihebohkan dengan akan diterapkannya kurikulum baru, yaitu kurikulum merdeka. Walaupun menurut Dr. Supangat dalam bukunya yang berjudul Kurikulum 2022, Mengenal kurikulum merdeka  Bagi Sekolah dan pendidik (2021), kurikulum merdeka ini sudah disiapkan beberapa tahun lalu untuk diimplementasikan pada Program Sekolah Penggerak. Aturan mengenai kurikulum merdeka ini tertuang di dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak.

Kurikulum 2013 (K-2013/ Kurtilas) adalah kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini. Namun dengan adanya pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pesdik. Satuan pendidikan dapat menerapkan kurikulum nasional K13, kurikulum darurat dan atau melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Satuan pendidikan juga dapat melakukan pengurangan Kompetensi Dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga pendidik dan pesdik dapat lebih fokus pada kompetensi esensial untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Kembali pada kurikulum merdeka, dikatakan kurikulum ini merupakan kelanjutan dari kebijakan pembelajaran sebagai respon dari pandemi Covid-19. kurikulum merdeka merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Penerapan kurikulum merdeka ini nantinya akan dilaksanakan di jenjang pendidikan PAUD, Paket A, Paket B, serta Paket C.

kurikulum merdeka Kurikulum Prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022 karena pada tahun 2022 sifatnya opsional. Kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan peserta didik secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. Kurikulum dikembangkan dengan berbasis kompetensi, bukan konten. Satuan pendidikan bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap atau sesuai dengan kesiapan masing-masing sekolah.

Di jenjang PAUD, penerapan kurikulum merdeka lebih terfokus pada aktivitas bermain pesdik sebagai proses pembelajaran yang utama. Pembentukan karakter untuk memperkuat Profil Pelajar Pancasila melalui literasi buku-buku yang digemari pesdik, yang semula pada kurikulum 13 pembelajaran pesdik berbasis tema. Di jenjang Paket A, adanya penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) untuk memahami lingkungan sekitar, yang semula terpisah di kurikulum 2013. Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan bagi pesdik dengan bertumpu pada pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk meningkatkan Profil Pelajar Pancasila. Di jenjang Paket B, kurikulum merdeka mewajibkan mata pelajaran informatika, dimana mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran pilihan di kurikulum 2013. Mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib untuk menyesuaikan kemajuan teknologi digital yang diselaraskan dengan Profil Pelajar Pancasila. Sementara di jenjang Paket C, adanya penghilangan penjurusan IPA, IPS, Bahasa, dan sebagai gantinya pesdik kelas X akan mengikuti mata pelajaran yang sama dengan Paket B, sementara kelas XI dan XII bisa memiih kombinasi mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan cita-citanya.

Pada dasarnya kurikulum merdeka merupakan paradigma baru kurikulum di Indonesia yang selaras dengan program merdeka belajar. Kurikulum ini memusatkan pembelajaran pada pesdik atau peserta didik, di mana diberlakukan secara terbatas dan bertahap melalui program sekolah penggerak yang saat ini sedang dijalankan oleh pemerintah. Walaupun sekarang, kurikulum merdeka masih sebuah opsi yang kembali bisa diambil oleh setiap satuan pendidikan, namun pada akhirnya nanti, kurikulum merdeka akan diterapkan pada setiap satuan pendidikan yang ada diseluruh Indonesia. Karenanya setiap satuan pendidikan hendaknya sudah harus mulai mempersiapkan penerapan kurikulum merdeka ini pada satuan pendidikan masing-masing.

kurikulum merdeka dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual. Kurikulum dikembangkan dengan berbasis kompetensi, bukan konten.

Dalam rangka mensukseskan penerapan kurikulum merdeka, satuan pendidikan harus mempersiapkan beberapa tahapan yang diantaranya adalah (1) Pendaftaran dan pendataan. Hal ini dilakukan karena penerapan kurikulum merdeka ini merupakan OPSI, sejalan dengan program sekolah penggerak yang sedang berjalan. (2) Bagaimana  sekolah mampu membuat Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dengan mengacu pada Profil Pelajar Pancasila, kerangka kurikulum  sekolah harus bisa mengembangkan 8 Standar Nasional Pendidikan (NSP) untuk dapat meningkatkan kinerja pesdik dengan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) yang dapat disesuaikan dengan visi misi dari setiap satuan pendidikan. (3) Kesiapan pendidik dalam proses pembelajaran yang lebih inovatif untuk pengembangan karakter pesdik yang berpijak pada Profil Pelajar Pancasila dengan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Profil Pelajar Pancasila sendiri adalah pesdik yang setidaknya mempunyai 6 karakter utama, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan juga kreatif.

Jadi bisa dikatakan dampak positif dari penerapan kurikulum merdeka ini adalah pembelajaran yang tidak hanya bertumpu pada target materi, namun pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dengan menitik beratkan pada materi yang lebih esensial. Pembelajaran menjadi lebih baik dengan meningkatnya karakter pesdik. Potensi pesdik bisa lebih tergali dengan berbagai kesempatan belajar yang menyenangkan, dengan berjuta harapan learning loss dapat dicegah sebagai dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan. Akhirnya, untuk para pendidik di seluruh Indonesia, selamat menyongsong paradigma baru kurikulum merdeka untuk kemajuan pendidikan di Indonesia dengan Merdeka Belajar.

Bagikan Ke:

Populer